


Bagi seorang Muslim, senyuman itu sedekah yang
murah meriah. Sebab, senyum itu bernilai ibadah dalam Islam. Namun, ternyata
senyum juga menyehatkan jiwa dan psikis. Konon, senyum itu sama dengan olahraga
ringan 20 menit. Islam memberikan perhatian khusus mengenai senyum. Sebuah
hadist berbunyi, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah” (HR
Tirmizi dan Abu Dzar).
Hadits yang lain menegaskan, “Tersenyum
ketika bertemu saudaramu adalah ibadah” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan
Baihaqi). Karenanya, Rasul mengingatkan umat Islam untuk tidak meremehkan
kebajikan sedikit pun, termasuk senyuman. Beliau bersabda, “Jangan
meremehkan sedikit pun dari amal kebaikan, meski hanya sekadar bertemu
saudaramu dengan wajah yang berseri-seri (senyum)” (HR. Muslim).
Adapun dalam perspektif ilmu kesehatan,
olahraga terbaik dan paling efektif untuk menyehatkan wajah adalah dengan
tersenyum. Selain bisa mengurangi lemak pada wajah, tersenyum juga bisa
mencegah munculnya kerutan pada wajah. Dan lagi, senyuman juga dapat
memperlancar aliran darah di sekitar syaraf wajah. Orang yang selalu tersenyum
akan terlihat memancarkan aura citra positif. Menggerakan satu kali bibir
untuk tersenyum, maka ribuan urat saraf yang terdapat dalam seluruh tubuh mengalami
pergerakan. Senyum membuat otot di wajah lebih kencang.
Itu pada tingkat subjeknya. Lalu, pada objek
yang disenyumi? Setiap orang yang melihat orang lain sedang tersenyum, tentunya
akan merasa tentram, nyaman dan tenang. Itulah manfaat senyum yang kemudian
menjadikannya bernilai ibadah. Ya! Senyum memang ibadah sosial, walau tak
berbentuk materi. Senyum juga bisa mengobati hati yang terluka atau tersakiti.
Senyum membuat kita lebih ikhlas. Senyum memberi kesabaran yang menguatkan
jiwa. Singkatnya, efek tersenyum ketika Anda berinteraksi dengan sesama, akan
memberikan kekuatan positif yang mampu menggerakkan semangat hidup Anda dan
orang yang Anda senyumi.
Dalam catatan Wikipedia, dalam perspektif
fisiologis, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau
timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, juga di sekitar mata.
Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang. Jadi,
dengan tersenyum Anda akan terlihat kuat dan tabah menghadapi kerasnya kehidupan.
Persoalan hidup yang sulit juga -kendati menekan Anda - akan dilupakan sejenak
sehingga Anda memiliki kekuatan lebih untuk menyelesaikan persoalan hidup yang
lain. Menurut Dr. Aidh al-Qarni dalam La Tahzan, term “senyum” itu
sendiri adalah kata yang indah, menarik hati, menyenangkan dan menggembirakan.
Setiap orang yang melihat seseorang sedang tersenyum akan merasa damai dan hati
diliputi kesejukan. Seperti halnya dalam ibadah puasa. Yang mana seseorang
itu pasti akan merasa lapar dan haus. Tapi karena keadaan tersebut dihadapi
dengan senyuman, insya Allah akan terasa lebih kuat dalam menahan rasa haus dan
lapar. Dan seketika rasa itupun akan hilang.
Maka, dari itu tersenyumlah karena bisa
dijadikan sebagai olahraga yang menyehatkan, ibadah bagi Anda serta sedekah
bagi orang di sekitar Anda. Apalagi di bulan Ramadhan ini, hendaklah kita dalam
melakukan segala hal, sebaiknya dihiasi dengan senyuman. Karena senyuman itu
bisa mendatangkan kebaikan dan keberkahan untuk hidup kita. Namun, yang patut
ditegaskan, agar senyuman Anda berdampak positif maka senyumlah seikhlas hati.
Jangan pernah membungkus senyuman dengan kepentingan yang bernilai negative
bagi orang lain. semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang murah
senyum…. amien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar