Minggu, 25 Oktober 2015

Senyum itu Sehat dan Ibadah


                        
                                       


Bagi seorang Muslim, senyuman itu sedekah yang murah meriah. Sebab, senyum itu bernilai ibadah dalam Islam. Namun, ternyata senyum juga menyehatkan jiwa dan psikis. Konon, senyum itu sama dengan olahraga ringan 20 menit. Islam memberikan perhatian khusus mengenai senyum. Sebuah hadist  berbunyi, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah” (HR Tirmizi dan Abu Dzar). 
Hadits yang lain menegaskan, “Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi). Karenanya, Rasul mengingatkan umat Islam untuk tidak meremehkan kebajikan sedikit pun, termasuk senyuman. Beliau bersabda, “Jangan meremehkan sedikit pun dari amal kebaikan, meski hanya sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri (senyum)” (HR. Muslim).
Adapun dalam perspektif ilmu kesehatan, olahraga terbaik dan paling efektif untuk menyehatkan wajah adalah dengan tersenyum. Selain bisa mengurangi lemak pada wajah, tersenyum juga bisa mencegah munculnya kerutan pada wajah. Dan lagi, senyuman juga dapat memperlancar aliran darah di sekitar syaraf wajah. Orang yang selalu tersenyum akan terlihat memancarkan aura citra positif. Menggerakan satu kali bibir untuk tersenyum, maka ribuan urat saraf yang terdapat dalam seluruh tubuh mengalami pergerakan. Senyum membuat otot di wajah lebih kencang.
Itu pada tingkat subjeknya. Lalu, pada objek yang disenyumi? Setiap orang yang melihat orang lain sedang tersenyum, tentunya akan merasa tentram, nyaman dan tenang. Itulah manfaat senyum yang kemudian menjadikannya bernilai ibadah. Ya! Senyum memang ibadah sosial, walau tak berbentuk materi. Senyum juga bisa mengobati hati yang terluka atau tersakiti. Senyum membuat kita lebih ikhlas. Senyum memberi kesabaran yang menguatkan jiwa. Singkatnya, efek tersenyum ketika Anda berinteraksi dengan sesama, akan memberikan kekuatan positif yang mampu menggerakkan semangat hidup Anda dan orang yang Anda senyumi.  
Dalam catatan Wikipedia, dalam perspektif fisiologis, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, juga di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang. Jadi, dengan tersenyum Anda akan terlihat kuat dan tabah menghadapi kerasnya kehidupan. Persoalan hidup yang sulit juga -kendati menekan Anda - akan dilupakan sejenak sehingga Anda memiliki kekuatan lebih untuk menyelesaikan persoalan hidup yang lain. Menurut Dr. Aidh al-Qarni dalam La Tahzan, term “senyum” itu sendiri adalah kata yang indah, menarik hati, menyenangkan dan menggembirakan. Setiap orang yang melihat seseorang sedang tersenyum akan merasa damai dan hati diliputi kesejukan. Seperti halnya dalam ibadah puasa. Yang mana seseorang itu pasti akan merasa lapar dan haus. Tapi karena keadaan tersebut dihadapi dengan senyuman, insya Allah akan terasa lebih kuat dalam menahan rasa haus dan lapar. Dan seketika rasa itupun akan hilang.
Maka, dari itu tersenyumlah karena bisa dijadikan sebagai olahraga yang menyehatkan, ibadah bagi Anda serta sedekah bagi orang di sekitar Anda. Apalagi di bulan Ramadhan ini, hendaklah kita dalam melakukan segala hal, sebaiknya dihiasi dengan senyuman. Karena senyuman itu bisa mendatangkan kebaikan dan keberkahan untuk hidup kita. Namun, yang patut ditegaskan, agar senyuman Anda berdampak positif maka senyumlah seikhlas hati. Jangan pernah membungkus senyuman dengan kepentingan yang bernilai negative bagi orang lain. semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang murah senyum…. amien



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KerjaSama Orang Tua dengan Guru Dalam Pembentukan Akhlak siswa Pada Tingkat MI Di Yayasan Wathoniyah 5 ulu Laut Palembang

CONTOH PROPOSAL TESIS PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Agama Islam sangat menjunjung tinggi tingkah laku atau akhlak ya...