BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi dan informasi yang begitu cepat merambah kedalam berbagai aspek
kehidupan tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan merupakan suatu upaya untuk
menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang membawa kecenderungan menuju
efisiensi dan efektifitas.
Suatu
pembaharuan berjalan seiring dengan perputaran
zaman yang tidak ada hentinya dan terus berputar sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan. Dalam hal ini kebutuhan mengenai layanan individual terhadap
peserta didik dan segala macam perbaikan terhadap kesempatan belajar bagi
mereka telah menjadi faktor pendorong utama timbulnya suatu pembaharuan dalam
pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam suatu instansi atau lembaga
pendidikan harus mampu mengatasi perkembangan tersebut dengan selalu
mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan
zaman, situasi, kondisi dan kebutuhan peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Inovasi Pendidikan
2. Tujuan Inovasi Pendidikan
3. Masalah – Masalah dalam Inovasi Pendidikan
4. Berbagai Inovasi Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Inovasi Pendidikan
Kata Innovation dalam
Bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan .
Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai pengertian inovasi pendidikan perlu
diketahui juga tentang pengertian discovery dan invention yang
dalam bahasa Indonesia kata tersebut mengandung arti ditemukannya sesuatu hal
yang baru, baik sebenarnya barangnya itu sendiri sudah ada lama kemudian baru
diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada.[1]
Inovasi
pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan
masalah pendidikan.[2] Yang dimaksud dengan inovasi dalam bidang pendidikan
adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih
baik dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah,
perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti
yang luas misalnya Sistem Pendidikan Nasional.[3]
Untuk lebih
jelasnya inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang,
kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discovery.Inovasi
diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah
tertentu. Selain itu, menurut dari para ahli dapat disimpulkan bahwa inovasi
adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan
manusia yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat).
Sedangkan
pengertian inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif
berbeda dari hal (yang sama sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari
definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci
pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut :
a. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum
dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin
bukan baru lagi bagi orang.
b. “Hal” yang dimaksud dalam dfinisi tadi banyak sekali,
meliputi semua komponen dan aspek dalam subsistem dalam pendidikan.
c. “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam
pemikiran para pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih
banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada
pembelajaran dan pengajaran dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas.
d. “Meningkatkan kemampuan” mengandung arti bahwa
tujuan utama inovasi adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana,
termasuk struktur dan prosdur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu
ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya.
e. “Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas
tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat
diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi
dilaksanakan. Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan
efektifitas, mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya dengan hasil
yang sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu
dalam jumlah sekecil-kecilnya.
Dari uraian
tersebut, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan inovasi di bidang
pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal
yang lebih baik dalam bidang pendidikan.[4]
2. Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan utama
inovasi yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk
struktur dan prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah
peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya
(menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan
menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya.
Arah tujuan
inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap yaitu:
a. Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh
kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di
Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun
luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia
sekolah SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.[5]
a. Lebih meratanya pelayanan pendidikan.
b. Lebih serasinya
kegiatan belajar.
c. Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
d. Lebih efektif dan efisiennya sistem penyajian
e. Lebih lancar dan
sempurnanya sistem informasi kebijakan.
f. Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional.
g. Lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran
Nasional.
h. Tumbuhnya masyarakat gemar belajar.
i. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna
dan mudah diperoleh.
j. Meluasnya kesempatan kerja.
Komponen Dasar Inovasi Pendidikan
1.
Inovator, yang merupakan
komponen yang utama dalam proses inovasi, dimana inovator memegang peranan
penting dalam melaksanakan inovasi.
2.
Inovasi, inovasi disini adalah
adanya permasalahan yang akan dipecahkan.
3.
Adanya komunikasi dengan saluran tertentu
artinya adanya sebuah pertukaran informasi antara anggota masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain. Karena komunikasi merupakan alat untuk
menyampaikan informasi mengenai inovasi dari seorang ke orang lain.
4.
Waktu, waktu merupakan elemen
yang tidak kalah pentingnya dalam proses inovasi karena waktu merupakan aspek
utama dalam proses untuk mengkomunikasikan sebuah inovasi. Peranan dimensi
waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal yaitu, proses keputusan dalam
mengambil kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi, kemudian kepekaan
seseorang terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan penerimaan
inovasi.
1. Guru
Guru adalah orang yang
sanagat berpengaruh orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, guru harus betul-betul membawa siswanya kepada
tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus
berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki
kewibawaan karena dapat memberikan suatu kekuatan yang dapat memberikan kesan
dan pengaruh.
Dengan uraian di atas
dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan pembaharuan dalam pendidikan, kita
harus meningkatkan profesionalisme guru.
2. Siswa
Siswa merupakan objek
utama dalam proses belajar mengajar. Siswa dididik oleh pengalaman belajar
mereka, dan kualitas pendidikannya bergantung pada pengalamannya, kualitas
pengalaman-pengalaman, sikap-sikap, temasuk sikap-sikapnya pada pendidikan. Dan
belajar dipengaruhi oleh orang yang dikaguminya. Oleh karena itu, dalam
mengadakan pembaharuan pendidikan, kita harus memperhatikannya dari segi murid
karena murid merupakan objek yang akan diarahkan.
3. Fasilitas
Proses belajar mengajar
akan berjalan lancer kalau ditunjang oleh sarana yang lengkap. Oleh karena
masalah fasilitas merupakan masalah yang esensial dalam pendidikan, maka dalam
pembaharuan pendidikan kita harus serempak pula memperbaharui mulai dari gedung
sekolah sampai kepada maslah yang paling dominan, yaitu alat peraga 9sebgai
penjelasan dalam penyampaikan pendidikan).
4. Program atau Tujuan
Dalam proses belajar
mengajar kita harus mempunyai tujuan yang jelas. Kita harus meniliti apa tujuan
pendidikan nasional kita, apa pula tujuan institusionalnya, kurikulernya sampai
kepada tujuan yang sangat sepesifik sekali telnologi informasi dan komunikasi.
Dalam pembaharuan pendidikan tidak akan berhasil kalau mengenyampingkan masalah tujuan. Sebaliknya dengan memperjelas tujuan akan lebih mudahlah kepada apa yang akan dilakukan.
Dalam pembaharuan pendidikan tidak akan berhasil kalau mengenyampingkan masalah tujuan. Sebaliknya dengan memperjelas tujuan akan lebih mudahlah kepada apa yang akan dilakukan.
5.
Kurikulum
Kurikulum dalam arti
yang luas adalah yang meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah.
Kurikulum sekolah dapat dipandang sebagai bagian dari kehidupan. Oleh karena itu,
kurikulum berpengaruh sekali kepada maju mundurnya pendidikan. Apabila kita
mengadakan suatu inovasi dalam pendidikan, kita harus memperhatikan kurikulum
yang sudah dirumuskan. Kalau pendidikan diperbaharui, maka sudah barang tentu
(otomatis) kurikulumnya pun harus berubah. Kita tidak bisa mengadakan
pembaharuan tanpa perubahan pada kurikulum.
6. Lingkup Sosial Masyarakat
6. Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapakan
inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat dalam perubahan
tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif, dalam
pelaksanaan pembahruan pendidikan. Masyarakat secara tidak langsung atau tidak
langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang
ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih
baik teutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan
masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa
merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan
masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan
pelaksana inovasi dalam pelaksanakan inovasi pendidikan.
3. Masalah-masalah dalam inovasi pendidikan
a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan
teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
Sistem
pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti
dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia penddikan belum
dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif
sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
b. Laju bertambahnya jumlah penduduk yang
cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang dan
fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik, sedangkan (di pihak lain) kesempatan sangat
terbatas.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang
belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Belum berkembangnya peralatan teknologi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur
dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh
keadaan sekarang dan yang akan datang.
f. Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan
sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang
secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
4. Berbagai Inovasi Pendidikan
Dalam bukunya
Drs. H. Fuad Ihsan, berbagai upaya inovasi pendidikan di Indonesia
sangatlah banyak sekali yang sudah dilakukan, diantaranya adalah sebagai
berikut :[10]
a. SMP terbuka
Sekolah
Menengah Pertama Terbuka (SMPT) adalah Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama
yang kegiatan belajarnya sebagian besar dilaksanakan diluar gedung seklah
dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang
terbatas antara guru dan murid. Tugas SMPT sama dengan tujuan pendidikan umum
SMP.[11]
b. Universitas terbuka
Lembaga
pendidikan dengan nama UT didirikan berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 41
tanggal 11 Juni 1984. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980,
dijabarkan pula struktur organisasi UT yang ditetapkan dengan Keputusan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 0389/0/1984 tanggal 27 Agustus 1984 setelah
mendapat persetujuan dari Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPan) dalam
suratnya No. B-648/I/MENPAN/8/84 tanggal 25 Agustus 1984. Tujuan didirikannya
UT adalah dalam rangka meningkatkan daya tampung perguruan tinggi. [12]
c. Pembaruan sistem pendidikan kependidikan
Tujuan dan
sasaran pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan diarahkan untuk menunjang pembangunan bangsa pada khususnya dan peningkatan
kualitas hidup manusia pada umumnya. Sedangkan, sasaran-sasaran pendidikan
tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan
kualifikasi yang tepat.
d. System
KBK
System KBK yaitu suatu konsep kurikulum yang menekankan
pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar
performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik
berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.[13]
Kurikulum Berbasis Kompetensi ini bisa diartikan juga sebagai seperangkat
rencana dan pengaturan kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai peserta
didik, untuk meningkatkan pengembangan kemampuan pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap peserta didik itu sendiri, sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran dan tujuan pendidikan nasional.
e.
KKN
Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut dengan
KKN yaitu praktek penerapan ilmu pengetahuan yang bersifat interdisipliner
yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan dikembangkan oleh fakultas jurusan sebagai
suatu bagian dari program UIN secara keseluruhan.[14]
KKN merupakan kewajiban intrakulikuler, dilaksanakan dengan cara menempatkan
mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu dalam kesatuan antar disiplin ilmu
pengetahuan didaerah pedesaan yang meliputi sejumlah desa dalam waktu
tertentu.
f. Terciptanya
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sekolah Menengah Kejuruan yaitu suatu pendidikan
yang menghubungakan, menjodohkakan, melatih manusia agar memiliki kebiasaan
bekerja untuk dapat memasuki dan berkembang pada dunia kerja (industri), dan
SMK merupakan bagian dari system pendidikan nasional yang bertujuan
mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan
kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya
dalam menghadapi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. [15]
g. Adanya bantuan dana BOS
Dana BOS merupakan program pemerintah untuk
penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai
pelaksanaan program wajib belajar, dan dana BOS tersebut bertujuan untuk
membantu siswa yang kurang mampu. “akan tetapi, banyak orang-orang kaya
(orang-orang yang mampu) mengatakan bahwa dirinya tidak mampu guna untuk
mendapatkan dana BOS tersebut”.
h. Perubahan kurikulum pendidikan
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi
keberhasilan suatu pendidikan.[16] Tanpa
kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan yang diinginkan. Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia
dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri
selalu dinamis. Selain itu, perubahan tersebut juga dinilainya dipengaruhi oleh
kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara
menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh
prubahan iklim ekonomi, politik, dan kebudayaan. Sehingga dengan adanya
perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan
negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan
dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan
tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum
bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
“Akan tetapi, perubahan kurikulum ini belum tentu
berhasil karena banyak siswa yang tidak sanggup untuk mengampu materi pelajaran
yang sudah dirubah kurikulumnya”.
i. Perpustakaan
keliling
Perpustakaan keliling sebagai
salah satu perangkat pendidikan non formal berupaya untuk ikut mencerdaskan
kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.[17] Untuk melaksanakan amanat itu perpustakaan keliling mempunyai tugas
mengumpulkan, memilih, dan menyajikan karya-karya manusia kepada masyarakat
yang tidak terlayani oleh perpustakaan umum.
i. PKL
PKL adalah salah satu bentuk emplementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan disekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.[18]
Maksud dilaksanakan Praktek kerja lapangan ini yaitu selain sebagai salah satu
syarat tugas akhir PKL, PKL juga sebagai kegiatan siswa untuk mencari
pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. “system
kinerja ini memang perlu di adakan untuk memudahkan para pelajar dalam
mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya”.
j. Pendidikan
Paud
Pendidikan anak usia dini suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6th yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. PAUD merupakan salah satu bentuk usaha kesejahteraan
anak dengan mengutamakan kegiatan bermain yang menyelenggarakan pendidikan
prasekolah bagi anak usia 3th sampai memasuki pendidikan sekolah dasar.
k. Pendidikan wajib belajar 9th
Wajib belajar yaitu suatu tuntutan zaman yang harus
dilaksanakan oleh seluruh bangsa Indonesia baik laki-laki maupun perempuan,
usia sekolah 6-15th hal ini menjadi tugas pemerintah sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”,
dari kalimat tersebt maka pemerintah harus bersikap sentral dalam bidang
pendidikan, untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa pemerintah
menyelenggarakan pendidikan, dan salah satu program pemerintah dalam pendidikan
yaitu wajib belajar 9th.[19] “Tapi,
msih banyak kalangan masyarakat yang belum mampu sehingga anak-anak mereka
putus sekolah karena tidak mempunyai biaya, dan ada juga anak-anak yang belum
paham dalam arti pendidikan sehingga mereka tidak mementingkan pendidikan yang
seharusnya mereka dapatkan”.
l. Program Penerimaan Bakat
Proyek ini bertujuan untuk membantu murid dan mahasiswa yang berbakat serta
berprestasi tinggi dalam belajar. Bantuan dan beasiswa diberikan kepada pelajar
di setiap jenis dan tingkat pendidikan.[20] Adapun persyaratan
untuk memperoleh beasiswa ialah mahasiswa yang mempunyai bakat yang menonjol,
berprestasi tinggi tedtpi ekonominya lemah. Penilaian didasarkan atas prinsip
kesempatan yang sama dan dilaksanakan secara sktoral. Selain beasiswa, program
ini juga memberikan bantuan dalam bentuk buku-buku dan sebagainya. Kini di
Indonesia telah terdapat berbagai badan yang memberikan beasiswa kepada
siswa-siswa, seperti Super Semar yang dalam REpelita selanjutnya memberikan bantuan khusus kepada
anak yang berbakat istimewa.
m. Proyek Pendidikan Guru
Proyek ini sebagai bagian dari suatu kerangka menyeluruh dari karir guru,
tidak hanya meliputi pendidikannya tetapi juga pengabdiannya terhadap
masyarakat dan pendidikan profesionalisme yang didukung oleh suatu penelitian.[21] Tujuan proyek ini
direncanakan akan mampu mendorong secara mantap perkembangan pendidikan guru,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif, terutama kurikulumnya. Oleh karena
itu, proyek akan menyusun suatu rencana kemudian mengujinya, jika diperlukan akan
diadakan perubahan penyempurnaan terhadap disain tersebut sehingga guru-guru
mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan kurikulum yang baru. Selain itu
proyek ini akan menggunakan pendekatan dan metode pendidikan guru secara
konsisten sesuai dengan sekolah-sekolah yang bersangkutan.
BAB III
KESIMPULAN
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan
maupun arti luas di sistem pendidikan nasional. Tujuan utama dari inovasi
adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber
tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Inovasi dalam diri setiap manusia harus diterapkan dalam kehidupan.
Terutama dalam pendidikan. Sebagai seorang siswa dan guru serta orangtua harus
memliki rasa tanggung jawab dalam diri pribadi agar terciptanya Inovasi di dalam kehidupan. Ada
beberapa inovasi diantaranya : SMP Terbuka, Universitas Terbuka, kkn, Ppl,
Pendidikan Paud, Perpustakaan keliling, adanya dana bos, dan lain-lain. Di zaman era globalisai
ini, masyarakat harus mampu mengembangkan Inovasi-inovasi yag dapat membagun
kemajuan di Negara Indonesia. Terutama kemajuan dalam bidang pendidikan.
Semakin bertambah majunya perkembangan teknologi, hendaknya bertambah juga
inovasi-inovasi khususnya di bidang pendidikan guna untuk membantu mencerdaskan
anak bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2005).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: Jakarta,2010).
Dinn Wahyudin,dkk.,Pengantar Pendidikan,Universitas
Terbuka, (Jakarta: 2009).
Hasbullah, “Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan”, (
Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2001).
Hasbullah, “Dasar-dasar Ilmu Pendidikan”, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013).
Ihsan Fuad, “Dasar-Dasar
Kependidikan”, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003).
Salim Emil, “Dasar-Dasar Kependidikan”, ( Jakarta
: Rineka Cipta, 2008).
Sa’ud Saefudin Udin, “Inovasi Pendidikan”, Bandung
: Alfabeta, 2013).
Subandijah, “Pengembangan dan Inovasi Kurikulum”, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2006).
[7] Subandijah, “Pengembangan
dan Inovasi Kurikulum”, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006, hlm 89.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar