Kamis, 01 Desember 2016

Inovasi Pendidikan di Indonesia




BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat merambah kedalam berbagai aspek kehidupan tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang membawa kecenderungan menuju efisiensi dan efektifitas.
Suatu pembaharuan berjalan seiring   dengan perputaran zaman yang tidak ada hentinya dan terus berputar sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Dalam hal ini kebutuhan mengenai layanan individual terhadap peserta didik dan segala macam perbaikan terhadap kesempatan belajar bagi mereka telah menjadi faktor pendorong utama timbulnya suatu pembaharuan dalam pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam suatu instansi atau lembaga pendidikan harus mampu mengatasi perkembangan tersebut dengan selalu mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi dan kebutuhan peserta didik.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian Inovasi Pendidikan
2.      Tujuan Inovasi Pendidikan
3.      Masalah – Masalah dalam Inovasi Pendidikan
4.      Berbagai Inovasi Pendidikan




BAB II

PEMBAHASAN


1.      Pengertian Inovasi Pendidikan
Kata Innovation dalam Bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan . Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai pengertian inovasi pendidikan perlu diketahui juga tentang pengertian discovery dan  invention yang dalam bahasa Indonesia kata tersebut mengandung arti ditemukannya sesuatu hal yang baru, baik sebenarnya barangnya itu sendiri sudah ada lama kemudian baru diketahui atau memang benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada.[1]
Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan.[2] Yang dimaksud dengan inovasi dalam bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya Sistem Pendidikan Nasional.[3]
Untuk lebih jelasnya inovasi (innovation) adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun discovery.Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Selain itu, menurut dari para ahli dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
Sedangkan pengertian inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang sama sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian inovasi pendidikan, sebagai berikut :
a.      “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang.
b.      “Hal” yang dimaksud dalam dfinisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan aspek dalam subsistem dalam pendidikan.
c.     “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran dan pengajaran dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas.
d.      “Meningkatkan kemampuan”  mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosdur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
e.       “Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan. Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan efektifitas, mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya dengan hasil yang sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.[4]
2.      Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan utama inovasi yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap yaitu:
a.       Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
b.      Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.[5]
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah :[6]
a.       Lebih meratanya pelayanan pendidikan.
b.      Lebih serasinya kegiatan belajar.
c.       Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
d.      Lebih efektif dan efisiennya sistem penyajian
e.       Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan.
f.       Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional.
g.      Lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran Nasional.
h.      Tumbuhnya masyarakat gemar belajar.
i.        Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah diperoleh.
j.        Meluasnya kesempatan kerja.
Komponen Dasar Inovasi Pendidikan
                 Ada beberapa komponen dasar dalam pendidikan, diantaranya :[7]
1.      Inovator, yang merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi, dimana inovator memegang peranan penting dalam melaksanakan inovasi.
2.      Inovasi, inovasi disini adalah adanya permasalahan yang akan dipecahkan.
3.      Adanya komunikasi dengan saluran tertentu artinya adanya sebuah pertukaran informasi antara anggota masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Karena komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi mengenai inovasi dari seorang ke orang lain.
4.      Waktu, waktu merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses inovasi karena waktu merupakan aspek utama dalam proses untuk mengkomunikasikan sebuah inovasi. Peranan dimensi waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal yaitu, proses keputusan dalam mengambil kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi, kemudian kepekaan seseorang terhadap inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan penerimaan inovasi.
Faktor-Faktor yang harus Diperhatikan dalam Inovasi Pendidikan :[8]
1. Guru
Guru adalah orang yang sanagat berpengaruh orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan karena dapat memberikan suatu kekuatan yang dapat memberikan kesan dan pengaruh.
Dengan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan pembaharuan dalam pendidikan, kita harus meningkatkan profesionalisme guru.
2. Siswa
Siswa merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar. Siswa dididik oleh pengalaman belajar mereka, dan kualitas pendidikannya bergantung pada pengalamannya, kualitas pengalaman-pengalaman, sikap-sikap, temasuk sikap-sikapnya pada pendidikan. Dan belajar dipengaruhi oleh orang yang dikaguminya. Oleh karena itu, dalam mengadakan pembaharuan pendidikan, kita harus memperhatikannya dari segi murid karena murid merupakan objek yang akan diarahkan.
3. Fasilitas
Proses belajar mengajar akan berjalan lancer kalau ditunjang oleh sarana yang lengkap. Oleh karena masalah fasilitas merupakan masalah yang esensial dalam pendidikan, maka dalam pembaharuan pendidikan kita harus serempak pula memperbaharui mulai dari gedung sekolah sampai kepada maslah yang paling dominan, yaitu alat peraga 9sebgai penjelasan dalam penyampaikan pendidikan).
4. Program atau Tujuan
Dalam proses belajar mengajar kita harus mempunyai tujuan yang jelas. Kita harus meniliti apa tujuan pendidikan nasional kita, apa pula tujuan institusionalnya, kurikulernya sampai kepada tujuan yang sangat sepesifik sekali telnologi informasi dan komunikasi.
Dalam pembaharuan pendidikan tidak akan berhasil kalau mengenyampingkan masalah tujuan. Sebaliknya dengan memperjelas tujuan akan lebih mudahlah kepada apa yang akan dilakukan.
5. Kurikulum
Kurikulum dalam arti yang luas adalah yang meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah. Kurikulum sekolah dapat dipandang sebagai bagian dari kehidupan. Oleh karena itu, kurikulum berpengaruh sekali kepada maju mundurnya pendidikan. Apabila kita mengadakan suatu inovasi dalam pendidikan, kita harus memperhatikan kurikulum yang sudah dirumuskan. Kalau pendidikan diperbaharui, maka sudah barang tentu (otomatis) kurikulumnya pun harus berubah. Kita tidak bisa mengadakan pembaharuan tanpa perubahan pada kurikulum.
6. Lingkup Sosial Masyarakat
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembahruan pendidikan. Masyarakat secara tidak langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik teutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam pelaksanakan inovasi pendidikan.

3.      Masalah-masalah dalam inovasi pendidikan
Adapun masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi pendidikan di Indonesia, yaitu :[9]
a.       Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia penddikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
b.      Laju bertambahnya jumlah penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c.       Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, sedangkan (di pihak lain) kesempatan sangat terbatas.
d.      Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e.       Belum berkembangnya peralatan teknologi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
f.       Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.


4.      Berbagai Inovasi Pendidikan
Dalam bukunya Drs. H. Fuad Ihsan, berbagai upaya inovasi pendidikan di Indonesia sangatlah banyak sekali yang sudah dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut :[10]
a.      SMP terbuka
Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) adalah Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar dilaksanakan diluar gedung seklah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Tugas SMPT sama dengan tujuan pendidikan umum SMP.[11]
b.       Universitas terbuka
Lembaga pendidikan dengan nama UT didirikan berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 41 tanggal 11 Juni 1984. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980, dijabarkan pula struktur organisasi UT yang ditetapkan dengan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0389/0/1984 tanggal 27 Agustus 1984 setelah mendapat persetujuan dari Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPan) dalam suratnya No. B-648/I/MENPAN/8/84 tanggal 25 Agustus 1984. Tujuan didirikannya UT adalah dalam rangka meningkatkan daya tampung perguruan tinggi. [12]
c.       Pembaruan sistem pendidikan kependidikan
Tujuan dan sasaran pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan diarahkan untuk menunjang pembangunan bangsa pada khususnya dan peningkatan kualitas hidup manusia pada umumnya. Sedangkan, sasaran-sasaran pendidikan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
1.      Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang tepat.
2.      Pengembangan dan pembaruan Ilmu Kependidikan

d.  System KBK
System KBK yaitu suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.[13] Kurikulum Berbasis Kompetensi ini bisa diartikan juga sebagai seperangkat rencana dan pengaturan kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai peserta didik, untuk meningkatkan pengembangan kemampuan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap peserta didik itu sendiri, sehingga tercapainya tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan nasional.
e.    KKN
Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut dengan KKN yaitu praktek penerapan ilmu pengetahuan yang bersifat interdisipliner yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan dikembangkan oleh fakultas jurusan sebagai suatu bagian dari program UIN secara keseluruhan.[14] KKN merupakan kewajiban intrakulikuler, dilaksanakan dengan cara menempatkan mahasiswa dari suatu tingkat studi tertentu dalam kesatuan antar disiplin ilmu pengetahuan didaerah pedesaan yang meliputi sejumlah desa dalam waktu tertentu.  
f.      Terciptanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sekolah Menengah Kejuruan yaitu suatu pendidikan yang menghubungakan, menjodohkakan, melatih manusia agar memiliki kebiasaan bekerja untuk dapat memasuki dan berkembang pada dunia kerja (industri), dan SMK merupakan bagian dari system pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam menghadapi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. [15]
g. Adanya bantuan dana BOS
Dana BOS merupakan program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar, dan dana BOS tersebut bertujuan untuk membantu siswa yang kurang mampu. “akan tetapi, banyak orang-orang kaya (orang-orang yang mampu) mengatakan bahwa dirinya tidak mampu guna untuk mendapatkan dana BOS tersebut”.
h.   Perubahan kurikulum pendidikan
Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan.[16] Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia dewasa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain itu, perubahan tersebut juga dinilainya dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh prubahan iklim ekonomi, politik, dan kebudayaan. Sehingga dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di Indonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersifat dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersifat statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik.
“Akan tetapi, perubahan kurikulum ini belum tentu berhasil karena banyak siswa yang tidak sanggup untuk mengampu materi pelajaran yang sudah dirubah kurikulumnya”.
i.     Perpustakaan keliling
Perpustakaan keliling sebagai salah satu perangkat pendidikan non formal berupaya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.[17] Untuk melaksanakan amanat itu perpustakaan keliling mempunyai tugas mengumpulkan, memilih, dan menyajikan karya-karya manusia kepada masyarakat yang tidak terlayani oleh perpustakaan umum.
i.   PKL
PKL adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan disekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.[18] Maksud dilaksanakan Praktek kerja lapangan ini yaitu selain sebagai salah satu syarat tugas akhir PKL, PKL juga sebagai kegiatan siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. “system kinerja ini memang perlu di adakan untuk memudahkan para pelajar dalam mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya”.
j. Pendidikan  Paud
Pendidikan anak usia dini suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6th yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD merupakan salah satu bentuk usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain yang menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak usia 3th sampai memasuki pendidikan sekolah dasar.
k.  Pendidikan wajib belajar 9th
Wajib belajar yaitu suatu tuntutan zaman yang harus dilaksanakan oleh seluruh bangsa Indonesia baik laki-laki maupun perempuan, usia sekolah 6-15th hal ini menjadi tugas pemerintah sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”, dari kalimat tersebt maka pemerintah harus bersikap sentral dalam bidang pendidikan, untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa pemerintah menyelenggarakan pendidikan, dan salah satu program pemerintah dalam pendidikan yaitu wajib belajar 9th.[19] “Tapi, msih banyak kalangan masyarakat yang belum mampu sehingga anak-anak mereka putus sekolah karena tidak mempunyai biaya, dan ada juga anak-anak yang belum paham dalam arti pendidikan sehingga mereka tidak mementingkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan”.
l. Program Penerimaan Bakat
Proyek ini bertujuan untuk membantu murid dan mahasiswa yang berbakat serta berprestasi tinggi dalam belajar. Bantuan dan beasiswa diberikan kepada pelajar di setiap jenis dan tingkat pendidikan.[20] Adapun persyaratan untuk memperoleh beasiswa ialah mahasiswa yang mempunyai bakat yang menonjol, berprestasi tinggi tedtpi ekonominya lemah. Penilaian didasarkan atas prinsip kesempatan yang sama dan dilaksanakan secara sktoral. Selain beasiswa, program ini juga memberikan bantuan dalam bentuk buku-buku dan sebagainya. Kini di Indonesia telah terdapat berbagai badan yang memberikan beasiswa kepada siswa-siswa, seperti Super Semar yang dalam REpelita selanjutnya memberikan bantuan khusus kepada anak yang berbakat istimewa.

m. Proyek Pendidikan Guru
Proyek ini sebagai bagian dari suatu kerangka menyeluruh dari karir guru, tidak hanya meliputi pendidikannya tetapi juga pengabdiannya terhadap masyarakat dan pendidikan profesionalisme yang didukung oleh suatu penelitian.[21] Tujuan proyek ini direncanakan akan mampu mendorong secara mantap perkembangan pendidikan guru, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, terutama kurikulumnya. Oleh karena itu, proyek akan menyusun suatu rencana kemudian mengujinya, jika diperlukan akan diadakan perubahan penyempurnaan terhadap disain tersebut sehingga guru-guru mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan kurikulum yang baru. Selain itu proyek ini akan menggunakan pendekatan dan metode pendidikan guru secara konsisten sesuai dengan sekolah-sekolah yang bersangkutan.













BAB III
KESIMPULAN

Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem pendidikan nasional. Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Inovasi dalam diri setiap manusia harus diterapkan dalam kehidupan. Terutama dalam pendidikan. Sebagai seorang siswa dan guru serta orangtua harus memliki rasa tanggung jawab dalam diri pribadi agar terciptanya Inovasi di dalam kehidupan. Ada beberapa inovasi diantaranya : SMP Terbuka, Universitas Terbuka, kkn, Ppl, Pendidikan Paud, Perpustakaan keliling, adanya dana bos, dan lain-lain. Di zaman era globalisai ini, masyarakat harus mampu mengembangkan Inovasi-inovasi yag dapat membagun kemajuan di Negara Indonesia. Terutama kemajuan dalam bidang pendidikan. Semakin bertambah majunya perkembangan teknologi, hendaknya bertambah juga inovasi-inovasi khususnya di bidang pendidikan guna untuk membantu mencerdaskan anak bangsa.










DAFTAR PUSTAKA

Budiningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka: Jakarta,2010).
Dinn Wahyudin,dkk.,Pengantar Pendidikan,Universitas Terbuka, (Jakarta: 2009).
Hasbullah, “Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan”, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2001).
Hasbullah, “Dasar-dasar Ilmu Pendidikan”, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013).
Ihsan Fuad,  Dasar-Dasar Kependidikan”, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003).
Salim Emil, “Dasar-Dasar Kependidikan”, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2008).
Sa’ud Saefudin Udin, “Inovasi Pendidikan”, Bandung : Alfabeta, 2013).
Subandijah, “Pengembangan dan Inovasi Kurikulum”, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006).








[1] Udin Saefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013, hlm. 2
[2] Fuad Hasan, Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hlm. 192.
[3] Udin Saefudin Sa’ud, Op. Cit, hlm. 8.
[4] Ibid, hlm. 6-8.
5 Fuad Hasan, Op. Cit. Hlm. 193
[6] Salim Emil, “Dasar-Dasar Kependidikan”, Jakarta : Rineka Cipta, 2008, hlm 58 .

[7] Subandijah, “Pengembangan dan Inovasi Kurikulum”, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006, hlm 89.

[8] Ibid, hlm 113.
[9] Hasbullah,” Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan”, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001, Hlm 197.
[10] Dinn Wahyudin, “Pengantar Pendidikan,Jakarta : Universitas Terbuka, 2009, hlm 158
[11] Ibid, hlm 160
[12] Ibid, hlm 161
[13] Ibid, hlm 165.
[14] Hasbullah, Op. Cit., hlm 200.
[15] Hasbullah, Op. Cit., hlm 205.
[16] Hasbullah, Op. Cit., hlm 208.
[17] Udin Syaefudin Sa’ud, Op. Cit., hlm 68.
[18] Udin Syaefudin Sa’ud, Op. Cit., hlm 70.
[19] Subandijah, Op. Cit., hlm 95
[20] Salim Emil, Op. Cit., hlm 98
[21] Din Wahyudin, Op. Cit., hlm 210.

KerjaSama Orang Tua dengan Guru Dalam Pembentukan Akhlak siswa Pada Tingkat MI Di Yayasan Wathoniyah 5 ulu Laut Palembang

CONTOH PROPOSAL TESIS PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Agama Islam sangat menjunjung tinggi tingkah laku atau akhlak ya...